Rabu, 18 Februari 2009

Indonesiaku.....

Pernah dapet email ini ??
Sebuah dokumen berklasifikasi sangat rahasia (TOP
SECRET) bocor ke tangan wartawan. Dokumen ini adalah
laporan CIA kepada Pentagon yang sebenarnya akan
diteruskan ke Gedung Putih.

Menurut dokumen tsb, setelah Irak , Indonesia akan
jadi sasaran berikutnya. Tapi intel2 CIA yang lebih
dahulu diterjunkan ke Indonesia , menyimpulkan bahwa
jika diteruskan maka perang tersebut akan menjadi
sangat mahal biayanya dan dipastikan AS akan menderita
banyak kerugian.

Inilah isi dokumen yang telah diterjemahkan unofficial
ke dalam Bahasa Indonesia :

Kepada Yth.
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA

Rencana penyerangan ke Indonesia sebaiknya
dipertimbangkan lagi mengingat mahalnya biaya yang
akan timbul dari peperangan tersebut.
Berikut data-datanya:

Begitu memasuki perairan, Armada Ketujuh kita akan
dihadang pihak Bea Cukai karena membawa masuk senjata
api dan peralatan tanpa surat izin dari pemerintah RI.
Ini berarti kita harus menyediakan "uang damai".
Coba hitung berapa besarnya jika peralatan yang dibawa
sedemikian banyak.

Kemudian bila kita mendirikan base camp militer , bisa
ditebak di sekitar base camp pasti akan banyak
dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD
bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3.
Belum terhitung jika pedagang komedi puter juga ikut
mangkal di sekitar base camp.

Kemudian kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja
yang diparkir dekat base camp akan dikenakan retribusi
parkir oleh petugas dari dinas perparkiran daerah
maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama
dikenakan Rp 10.000 (tarif untuk orang bule), berapa
yang harus dibayar oleh pemerintah AS jika kendaraan
harus parkir sebulan atau setahun lebih seperti di
Irak sekarang ini.

Belum lagi pengusaha parkir swasta yang bisa melobi
Gubernur Fauzi Bowo untuk menaikkan tarif parkir. Lobi
itu sangat mulus karena salah satu komisaris di sebuah
perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah
mantan pejabat tinggi.


Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi base camp
kita harus menghadapi para "Pak Ogah" yang berlagak
mengatur jalan sambil memungut biaya dari kendaraan
yang memutar. Bisa dibayangkan berapa recehan yang
harus disiapkan jika harus melakukan operasi tempur
menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap. Dari
Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat
dan lokasi pasukan mendarat) ke Cilangkap saja ada
berapa pertigaan, perempatan dan putaran.

Suatu kerepotan besar jika rombongan pasukan harus
berkonvoi. Karena konvoi yang berjalan lambat pasti
akan dihampiri para pengamen, dan anak-anak jalanan.
Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi.
Belum lagi jika di jalan bertemu polisi bokek, udah
pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin terlebih
dahulu. Bayangkan berapa uang damai yang harus
dikeluarkan untuk polantas-polantas itu.

Itu baru polantas Pak Myers. Belum petugas DLLAJ. Anda
harus melihat sendiri bagaimana mereka beraksi.
Kendaraan2 dan tank2 itu kan belum di kir. Itu
pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang
harus kita keluarkan untuk membayar yang resmi dan
tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di
daerah lain. Kita harus melewati jembatan Timbang
milik DLLAJ. Siapkan saja uang pelicin yang lebih
banyak.

Di base camp militer , tentara AS sudah pasti tidak
bisa tidur nyenyak, karena banyak nyamuk akibat sangat
tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa dibasmi
dengan penyemprotan dari dinas kesehatan. Lagi-lagi
harus menyiapkan amplop untuk mereka.

Tentara AS juga nggak bisa jauh2 dari peralatan
perangnya, karena disekitar base camp sudah mengintai
pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan
perang canggih yang kita bawa. Kurang waspada sedikit
saja, tank Abrams kebanggaan kita bakal siap dikiloin.

Belum lagi para pencuri kendaraan bermotor yang sudah
siap beraksi dengan kunci T-nya bakal merebut jip-jip
perang kita yang kalau didempul dan cat ulang bisa
dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil
curian ranmor di Cinangka.

Peralatan telekomunikasi kita, yang menjadi alat vital
dalam pertempuran, juga harus dijaga ketat, karena
bandit-bandit kapak merah sudah mengincar peralatan
itu.

Di samping itu juga ada aturan wajib lapor kalau bawa
tamu jika lebih dari 1 x 24 jam, dan harus izin RT
setempat. Belum lagi lapor ke RW dan Kelurahan. Berapa
banyak meja yang harus dilalui dengan amplopan.

Membayangkan ini semua, kami mewakili intel CIA di
lapangan sepakat untuk meninjau ulang rencana
penyerangan ke Indonesia .
he3x....


Ampun deeh Indonesia ... Indonesia

Tidak ada komentar:

Template by:
Free Blog Templates