Jumat, 12 September 2008

Menunda Kesempatan!

sekedar refleksi diri....!
Ada seorang pengusaha muda yang pagi itu terburu-buru berangkat kantor karena ia bangun rada kesiangan. Sementara pagi itu ia ada meeting dengan rekan bisnis-nya. Karena terburu-buru, ia tidak sempat menikmati sarapan pagi buatan isterinya.
Ia lalu memutuskan untuk mampir ke sebuah toko untuk membeli roti sebagai ganti sarapan pagi. Pikirnya, "nanti roti ini dimakan di kantor saja".

Ketika ia sedang memilih roti yang hendak dibelinya, matanya tertarik
mengamati seorang anak kecil berusia kira-kira sepuluh tahun yang sedang memilih bunga di toko sebelah.
Anak kecil ini terlihat sedang tawar menawar harga bunga dengan pelayan toko tersebut.

"Mbak, harga bunga ini berapa?" tanyanya kepada pelayan toko. " Lima puluh ribu rupiah", jawab sang pelayan. Kemudian ia memilih bunga yang lain dan bertanya kembali,
"Kalau bunga yang ini berapa?".
"Ini lebih mahal lagi, seratus lima puluh ribu rupiah!" jawab sang pelayan. "Kalau yang ini berapa?" tanyanya sambil menunjukkan bunga yang lebih bagus lagi. "Ini harganya dua ratus lima puluh ribu, nak!" jawab sang pelayan. Anak ini terlihat bingung karena harga bunganya bertambah tinggi, sementara ia tidak menyadari bahwa bunga yang ia tunjuk itu bunga yang paling bagus. Dengan sedih ia bertanya, "Adakah bunga yang harganya lima ribu?" .

Anak ini ternyata hanya memiliki uang lima ribu rupiah walau keinginannya untuk mendapatkan bunga itu sangat besar. Belum sempat pelayan toko itu menjawab, pengusaha muda ini segera bertanya kepada sang anak, "Nak, kamu mau beli bunga buat siapa?"
Kemudian anak ini menjawab, "Saya mau beli bunga buat mama, karena hari ini mama ulang tahun!" Pengusaha muda ini tersentak, dalam hatinya ia berkata, "Wah... mati aku, aku lupa! Hari ini isteriku ulang tahun. Aku belum mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Kalau sampai aku lupa, ia bisa marah!"

Segera ia berkata kepada pelayan toko, "Mbak, saya beli bunga ini. Saya beli 2 ikat. Satunya buat anak ini. Tolong nanti antar bunga ini ke alamat rumah saya," katanya sambil memberikan kartu namanya. Kemudian pengusaha muda itu memberikan bunga tersebut kepada sang anak dan mengucapkan terima kasih sudah mengingatkannya bahwa hari ini ternyata isterinya juga berulang tahun. Anak itu kemudian pergi.

Pengusaha ini segera bergegas ke mobilnya dan melanjutkan perjalanan ke kantor. Ketika ia sedang mengendarai mobil, ia melewati anak kecil tadi sedang berjalan. Iapun berhenti dan bertanya apakah ia satu jurusan dengannya. Anak kecil itu mengiyakan dan kemudian masuk ke dalam mobilnya. Sampai di suatu tempat yang agak sepi anak ini minta turun. Pengusaha muda tersebut heran melihat anak kecil ini masuk melewati sebuah lorong kecil.
Karena penasaran, ia mengikuti sang anak dari belakang. Betapa terkejutnya ia ketika melihat anak kecil ini menaruh bunganya di sebuah gundukan tanah kuning yang masih basah.

Kemudian ia bertanya, " Nak, ini kuburan siapa? " Anak kecil itu kemudian menjawab, " Oom, hari ini mama ulang tahun. Tetapi sayang, mama baru saja meninggal dua hari yang lalu. Oleh sebab itu saya datang ke tempat ini untuk membawakan mama bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun." Pengusaha muda begitu tersentak dengan perkataan anak ini.

"Apakah isteriku masih hidup saat ini? " tanyanya dalam hati. Segeralah ia berlari masuk ke mobil, mengendarainya dengan kecepatan tinggi dan menuju ke toko tadi. Dengan terengah-engah ia berkata kepada pelayan toko, "Mana bunga yang tadi saya beli? Bunganya tidak usah dikirim, biar saya saja yang langsung memberikannya ke tangan isteri saya. " Dengan cepat ia menyambar bunga tersebut dan menyetir pulang.Sampai di rumah, ia segera berlari mendapatkan isterinya. Allhamdullilah. !! Isteriku masih hidup! " Sambil memberikan bunga ia berkata, " Isteriku, selamat ulang tahun". Kemudian ia mencium dan memeluk isterinya kuat-kuat sambil mengucap syukur kepada Tuhan. Sambil menangis ia berkata, " Terima kasih, Tuhan.Engkau masih memberikan kesempatan kedua kepadaku. "

Banyak diantara kita terlalu sibuk dengan aktifitas sehari-hari. Aktifitas dan rutinitas ternyata sudah ' membunuh ' perhatian dan momen-momen penting yang harus dinikmati bersama orang-orang yang kita kasihi; orang tua, suami, isteri, anak-anak, dan saudara-saudara kita. Demi mengejar karier, uang dan jabatan bahkan pelayanan banyak orang melupakan keluarga.

Seorang businessman hanya berpikir bahwa memenuhi kebutuhan materi isteri dan anak-anak sudah membuatnya merasa menjadi ayah yang baik. Seorang pelayan Tuhan berpikir bahwa dengan sibuk dalam pelayanan dan dikenal di mana-mana sudah membuatnya merasa menjadi orang yang benar di dalam keluarganya.

Kita tidak sadar, kita sudah salah jika berpikir demikian. Hari ini, kalau kita masih diberi kesempatan untuk hidup semua hanyalah kasih karunia Tuhan. Oleh sebab itu, jangan tunggu sampai besok untuk menunjukkan kasih dan sayang kita kepada orang-orang disekitar kita, terutama orang-orang yang paling dekat dengan kita. Jangan tunggu mereka mati kita baru menyadarinya. Jangan tunggu sampai besok!
Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan hari esok. Jika kita masih hidup pada hari ini berarti ini kesempatan kedua buat kita. Ambil kesempatan kedua yang Tuhan anugrahkan buat kita hari ini.
(Sumber: Unknown )

Dahaga itu akan segera terobati

Kita adalah musafir yang sedang berjalan menuju negeri akherat, itulah ibarat yang selalu di pakai untuk menggambarkan kita di dunia ini, jadi selangkah kaki ini melangkah maka waktu dan helaan nafas ini akan berkurang dan berkurang, dan tak mungkin dapat diulang kembali. Hari berganti bulan, bulanpun berganti tahun begitu seterus nya, apakah kita telah siapkan bekal menuju akherat di sela-sela waktu kita?

Maka siapa yang memberikan waktu-waktunya untuk kemanfaatan, dialah orang yang beruntung dan sebaliknya jika dia menyia-nyiakan waktunya, maka dia akan merugi Rosullulah pernah bersabda ada dua Nikmat yang manusia sering banyak tertipu dan rugi yaitu kesehatan dan waktu luang,

maka tak salah bila kita perlu memanfaatkan waktu-waktu kita agar tak sia-sia, terlebih saat ini kita akan menemui Ramadhan yang penuh Ampunan, tiga bulan lagi. Tiga bulan, bukanlah waktu yang lama untuk menunggu sang tamu mulia ini .

Kini tanpa terasa kita akan bertemu lagi dengan sang tamu agung, bulan dimana hamparan rahmat dan ampunan Allah dibuka lebar, kesempatan kita memenuhi hari-hari dengan ibadah dan mendekati rahmat Allah yang selalu tercurahkan.

Namun sayang , kebanyakan kita akan terkaget dan berkata ” wah ternyata besok kita sudah puasa”....... sudah seharusnya, hari-hari di bulan itu kita khususkan untuk mempererat ibadah kita kepada Allah,namun yang sering kita lakukan dibulan itu kita justru sibuk dengan belanja dan siap-siap untuk pulang kampung,, lalu kesempatan emas itupun berlalu tanpa makna.

Padahal para sahabat dan Rosullulah sangat rindu dan berharap andai bulan-bulannya seistimewa Ramadhan yang agung.

bagaimanakah sahabat dan Rosullulah Saw serta para Ulama Rindu dan mempersiapkan kedatangan Ramadhan?

Sebagaimana di sabdakan oleh Rosullulah SAW tentang bagaimana keaguangan Ramadhan Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan di muliakanNYa. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal –amalmu diterima dan doa-doa mu di ijabahi. Bermohonlah kepada Allah Rabb mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing mu untuk melakukan puasa dan membaca kitabNya

( HR Ibnu Khuzaimah)

Rosullulah melihat keaguangan dan keutamaannya, maka dia pun mengajarkan bagi kita sebuah doa agar deru nafas kita ini, Allah takdirkan untuk menyambut sang tamu agung.

Ya Allah berikanlah keberkahan kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah umur kami di bulan Ramadhan (HR Ahmad dan Thabrani).

Begitu rindunya Rosullulah SAW. Dan para sahabat maka sahabatpun menyiapkan jasad mereka, rohaniah mereka, dan materi mereka, untuk berebut amal di bulan yang agung.

Bahkan Aisyah menceritakan jika menjelang Ramadhan, maka Rosullulah menjadi lebih dermawan dan meningkatkan intensitas ibadahnya, seakan tak ada beda Ramadhan dan bulan –bulan menjelang Ramadhan

Laksana seteguk air yang melepas dahaga, maka sahabatpun tak melewatkan moment Ramadhan dengan sebuah kesia-sian mereka berlomba meraih rahmat Allah dengan memperbanyak baca Al Quran dan Qiyamullail serta meningkatkan intensitas ibadah mereka.

Tidak hanya sahabat para Ulamapun mengagungkan nya dengan ibadah dan sujud ketulusan. Diceritakan Imam Asyafi’i mampu menghatamkan Al Quran selama bulan Ramadhan sebanyak 60 kali dalam sebulan...sungguh luar biasa...maka ketika Ramadhan meninggalkan mereka kerinduan mereka seakan menyeruak dan mereka merintih takut jika mereka tak akan menemuai sang tamu agung di masanya yang akan datang.

Inilah sahabat Rosul mereka tak menitikkan setetes kesia-siaan dalam waktu di kehidupannya, dengarlah sebuah petuah dari sang Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah tentang bagaimana kita seorang muslim memanfaatkan waktu-waktunya di helaan nafasnya:

” Tahun adalah batang pohon. Bulan-bulan adalah dahan-dahannya, dan hari-hari adalah ranting-rantingnya, jam-jam adalah daun-daun nya , dan nafas adalah buah-buah dari pepohonan itu, barang siapa nafas-nafasnya untuk kataatan maka buah nya adalah kebajikan dan kebaikan, Dan barang siapa yang nafas-nafasnya penuh dengan kemaksiatan maka buah nya akan pahit dan penuh kesesatan, semuanya akan kita panen nanti di hari pembalasan. (Sumber : Ryadhus Sholihin, Era Muslim. )





M. Farizi Agamsyah ( ZI )

OC Kaligis Associated Advocates

Legal & Consultans

Jl. Majapahit 18-20

Jakarta Pusat 10160

www.ocklaw.com

Baca dan Bergeraklah

Ayo Rame-rame Kita Tutup Blog Forum Murtadin Indonesia!! Sep 2, '08 12:41 AM
for everyone

Satu lagi blog yang sangat provokatif terhadap umat muslim Indonesia datang mengusik ketenangan ibadah kita di bulan suci Ramadhan ini.

Untuk itu saya mengajak teman-teman semua untuk melakukan flagging terhadap situs http://mantanmuslim .blogspot. com/ agar pihak pengelola blog, Blogger.com, menutup blog jahat tersebut. Kampanye ini bukan pelanggaran hukum terhadap kebebasan berekspresi, bukan pula pelanggaran terhadap kebebasan bicara, tapi justru blog tersebut yang secara nyata telah melanggar ketentuan Blogger.com yang salah satunya adalah tentang penyebaran kebencian terhadap agama.

Jadi, mari, gerakkan cursor Anda, untuk menuju halaman Report a Terms of Service Violation, kemudian lakukan langkah berikut ini:

Ayo…sebarkan kepada seluruh rekan-rekan Anda lewat Y!M, E-mail, Blog, Forum, dan seluruh media lainnya yang bisa Anda gunakan!

Semoga Alloh menjaga kita semua dari tipu daya musuh-musuh- Nya..

Satu lagi! ISLAM EXPOSE dengan alamat http://islamexpose. blogspot. com/ juga sarat dengan kebencian & penghinaan terhadap Islam! Harap situs Islam Expose juga di execute dengan langkah-langkah di atas.

lengkapnya, kunjungi situs :

http://moslemz. multiply. com/journal/ item/69

ADAP BEKOMUNIKASI

Dalam memanfaatkan teknologi yang ada sekarang ini, tentunya seorang muslim tetap merujuk pada tuntunan syariat Islam yang sempurna dan mulia. Salah satunya adalah dalam penggunaan media komunikasi seperti telepon rumah, handphone dan sebagainya. Dalam kesempatan ini kita mencoba menggali bagaimana adab seorang muslim dalam pemanfaatan media ini.

Ceklah dengan baik nomor telepon yang akan anda hubungi sebelum anda menelpon agar anda tidak mengganggu orang yang sedang tidur atau mengganggu orang yang sedang sakit atau merisaukan orang lain. Pilihlah waktu yang tepat untuk berhubungan via telepon, karena manusia mempunyai kesibukan dan keperluan, dan mereka juga mempunyai waktu tidur dan istirahat, waktu makan dan bekerja.

Jangan memperpanjang pembicaraan tanpa alasan, karena khawatir orang yang sedang dihubungi itu sedang mempunyai pekerjaan penting atau mempunyai janji dengan orang lain.

hendaknya wanita tidak memperindah suara di saat ber-bicara (via telpon) dan tidak berbicara melantur dengan laki-laki. Alloh


azza wa Jalla berfirman, yang artinya: “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik”. (QS: Al-Ahzab: 32).


Maka hendaknya wanita berhati-hati, jangan berbicara diluar kebiasaan dan tidak melantur berbicara dengan lawan jenisnya via telepon, apa lagi memperpanjang pembicaraan, memperindah suara, memperlembut dan lain sebagainya.

Hendaknya penelpon memulai pembicaraannya dengan ucapan Assalamu`alaikum, karena dia adalah orang yang datang, maka dari itu ia harus memulai pembicaraannya dengan salam dan juga menutupnya dengan salam.

Tidak memakai telpon orang lain kecuali seizin pemilik-nya, dan itupun bila terpaksa.

Tidak merekam pembicaraan lawan bicara kecuali seizin darinya, apapun bentuk pembicaraannya. Karena hal tersebut merupakan tindakan pengkhianatan dan mengungkap rahasia orang lain, dan inilah tipu muslihat. Dan apabila rekaman itu kamu sebarluaskan maka itu berarti lebih fatal lagi dan merupakan penodaan terhadap amanah. Dan termasuk di dalam hal ini juga adalah merekam pembicaraan orang lain dan apa yang terjadi di antara mereka. Maka, ini haram hukumnya, tidak boleh dikerjakan!


Tidak menggunakan telepon untuk keperluan yang negatif, karena telepon pada hakikatnya adalah nikmat dari Alloh ‘Azza wa Jalla yang Dia berikan kepada kita untuk kita gunakan demi memenuhi keperluan kita. Maka tidak selayaknya jika kita menjadikannya sebagai bencana, menggunakannya untuk mencari-cari kejelekan dan kesalahan orang lain dan mencemari kehormatan mereka, dan menyeret kaum wanita ke jurang kenistaan. Ini haram hukumnya, dan pelakunya layak dihukum. Sumber ( Media Muslim )


M.Farizi Agamsyah ( Bang'ZI)

OC kaligis Associates & Advocates Legal Consultants

Jl. Majapahit 18-20 Jakarta Pusat 10160

www.ockaligis. com

Template by:
Free Blog Templates