Rabu, 27 Agustus 2008

Bang Dauzz

Ini die Bang DAUZZZ ........... dengan pasangannya yang sangat berbahagia


Kisah 'hampir' nyata

Alkisah ada seorang engineer bernama Prayitno,ST yg bekerja di pabrik manufaktur elektronik Jepang, ni orang baru aja lolos tes perusahaan
BUMN yg mengelola gas alam (jelas gede duitnya) dan mau resign, berikut ini perdebatannya dengan manajernya kita singkat aja ya,

manajer = M, dan prayitno = P

M = edan kowe yo prayitno, lagi S-2 dah mau resign, dimana morality kamu?

P = morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yg nyuruh karyawannya lembur2 melebihi aturan pemerintah ampe sakit tapi tunjangan kesehatan gak full

M = sebenernya mau kmu apa? dimana-mana kerja itu sama. Saya udah menjalani 2 company sebelum ini

P = karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak, wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho.... ya saya pilih yg rewardnya lebih

M = kenapa kmu gak mencoba profesional disini aja, klo alasannya reward, kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalo kamu bertahan

P = kenapa saya harus nunggu, klo ada company yg nawarin itu skarang?

M = tapi sayang sekali, saya pandang kmu yg paling berpotensi diantara yg lain

P = bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yg resign sebelum saya

M = tidak, ini serius, kmu memiliki potensi besar, disini kmu bisa sukses! daripada kmu memulai lagi dari bawah di company lain yg belum ketauan ntar disana kmu bakal sukses ato gak

P = disini juga sama aja saya blum tau bakal sukses apa gak, wong namanya masa depan kok. Sama2 gak ketauan, tapi yg satu awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik dunk......

M = maksud kmu lebih baik itu apa? money? uang itu bukan segala2nya

P = klo emang begitu ngapain company costdown gaji saya, apa artinya uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer

M = Kta kan tidak hanya mengejar uang. Klo orientasi kmu hanya uang, kmu hanya mengejar "live". No difference with kambing, Bekerja hanya untuk bertahan hidup, Kmu itu engineer!!!! harus berorientasi pada yg lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri

P = saya pengennya seperti itu, makanya saya resign. Gimana saya mau lepas dari orientasi "live" klo tiap bulan saya harus pusing mikir bayaran kos, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa skarang ada company yg nawarin itu, salary yg membuat saya tenang, tak berpikir lagi tentang "live exixtency". So, boleh dunk saya ambil untuk menaikkan derajat pekerjaan saya

M = prayitno.... klo kmu ngejar yg lebih baik, gak akan abis2.... selalu ada yg lebih baik. saya sudah mengalaminya di 2 company terdahulu

P = emang gak bakal abis pak.... karena itu, ngapain saya abisin disini? mending saya terus2an dapet yg lebih baik ampe brenti karena cape. lagian Bapak juga nyatanya bisa brenti kan?

M = inilah yg membuat bangsa kta gak maju2. Oportunis. Orang jepang maju karena loyal

P = loyalitas tu kata2 pembenaran buat ngegaji orang dibawah level pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi ketimpangan karir antara lelaki dan wanita. karena lelakinya gila kerja semua, mereka jarang menemui anaknya, akibatnya istri2 mereka harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak yg hilang untuk anak2nya karena bokapnya lebih cinta kerja daripada mereka. Tanya deh cewek jepang, lelaki jepang tu paling gak romantis. Ce bawa tas berat aja dicuekin

M = tapi dimana responsibility kmu?

P = responsibility tu apa pak? perasaan dulu saya pernah punya, pas awal2 masuk disini, tapi kata2 itulah yg dijadikan pembenaran untuk menindas saya. Atas nama responsibility, tsaya mengorbankan kesehatan untuk ketepatan schedule launching produk yg jelas2 merupakan percepatan uang masuk ke kantong pemilik saham.
Betul, manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling utama? keluarga. Anak dan istri adalah amanah dari Yg Diatas.

M = kamu kurang bersyukur, masih banyak orang yg susah dapet kerjaan

P = saya dah diterima Pak, itu rejeki dari Yg Diatas, Klo gak saya ambil, itu yg namanya gak bersyukur. Yg Diatas itu tau kebutuhan kta. Makanya Dia memberi saya kerjaan baru, mungkin karena kebutuhan saya meningkat. Selain itu, Yg Diatas juga memberi pekerjaan pada satu orang pengangguran yg akan menggantikan posisi saya disini setelah resign
M = EDAN KOWE PRAYITNOOOOO! !!!! kalo gitu aku ikut kamu resign......

PANDUAN MEMILIH JAMA'AH

Oleh Abu Farhan
Pasca reformasi, bangsa Indonesia larut dalam ekspresi kebebasan berpendapat dan kreatifitas yang berlebihan. Bukan hanya partai politik yang menjamur namun juga jama'ah dakwah. Bukan hanya parpol yang jago kampanye tapi jama'ah dakwah juga ahli melakukan propaganda. Seperti tukang obat, mereka menyatakan obatnyalah yang paling manjur dan paling mujarab. Dengan doktrin-doktrin yang dikemas sedemikian rupa tidak sedikit orang terpelajar yang terbawa arus ini.Ada yang berteriak, "Jama'ah saya adalah jama'ah yang terbaik, karena jama'ah saya adalah pengikutnya orang-orang terdahulu." Jama'ah lainnya berkata, "Jama'ah sayalah yang paling hebat, karena jama'ah saya berjuang menegakkan syariat Islam dan khilafah Islamiyah." Kelompok lainnya berkata, "Jama'ah sayalah yang terhebat, karena selalu berjihad sepanjang waktu."Klaim-klaim tersebut tentu saja sah-sah saja, asal tidak dibumbui dengan caci maki dan sikap mau menang sendiri dalam segala hal. Atau sikap merasa paling syar'i dan paling nyunnah. Bahkan mengaku sebagai satu-satunya kelompok yang selamat (Firqatun najiyah).Untuk itu agar kita dapat membeli "jamu" yang benar-benar cespleng tentu dibutuhkan panduan. Supaya dapat membedakan mana "jamu" yang sudah kadaluarsa/usang dan mana yang belum. Mana "jamu" yang mengandung racun dan mana jamu beneran.Jama'ah Adalah WasilahPertama yang harus kita pahami bahwa jama'ah adalah wasilah (alat) bukan tujuan (ghayah). Kalau alat maka hukumnya tergantung kebutuhan. Yaitu berputar pada 'illatnya (alasannya). Bisa wajib dan bisa juga sunnah. Bahkan mungkin haram kalau jama'ah tersebut justru menyebabkan pertikaian dan konflik yang berkepanjangan diantara mereka atau sesama mereka. Atau justru mengajak kepada kesesatan. Semisal Ahmadiyah, LDII, JIL, Syiah dan Salamullah.Namun demikian dalam era ini jama'ah dakwah tentu sangat dibutuhkan. Karena baik secara naqli dan aqli memiliki landasan hukum yang kuat. Masalahnya apakah perlu dibatasi? Lalu siapa yang berhak membatasi? Sebab jika terlalu banyak juga bikin bingung. Bahkan dari satu jama'ah saja bisa pecah menjadi berbagai jama'ah. Contohnya kelompok yang hobi menuntut ilmu membentuk jama'ah ilmiyah. Yang suka jihad membentuk jama'ah jihadiyah. Yang suka tahdzir (mengkritik secara keras dan kasar) membentuk jama'ah tahdziriyah. Yang suka hajr (memboikot) membentuk jama'ah hajriyah. Sampai-sampai seorang ustadz harus menulis buku, "Lerai Pertikaian Hentikan Permusuhan."Secara Naqli dapat kita lihat dalam Alqur'an dan berbagai hadits nabi yang mengisyaratkan untuk hidup berjama'ah."Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk."(Ali Imran 3:103)"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat"(Ali Imran 3:105).Rasulullah bersabda, "Tangan Allah bersama jama'ah." (HR Tirmidzi). Rasulullah SAW bersabda, "Dan aku memerintahkan kepada kalian lima hal. Allah memerintahkan aku dengan kelima hal tersebut, yaitu: berjama'ah, mendengarkan, menta'ati, berhijrah dan berjihad di jalan Allah...."(HR Ahmad).Dari Muadz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya syetan adalah serigala bagi manusia, seperti serigala bagi kambing yang memakan kambing yang keluar dari kawanan dan menyendiri. Karena itu jauhilah perpecahan, dan hendak kamu bersama jama'ah dan orang banyak. " (HR Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Albani).Umar pernah berkhutbah dihadapan manusia , "... barang siapa diantara kamu yang menginginkan kenikmatan syurga, maka hendaklah ia senantiasa berkomitmen dengan jama'ah." (HR Ahmad, Syaikh Ahmad Syakir berkata sanadnya shahih.)Adapun secara aqli sangat jelas bahwa tidak mungkin dakwah Islam yang demikian luas dan berat ini dikerjakan secara individual. Untuk urusan yang sederhana saja kita butuh tim. Apalagi dalam urusan yang besar ini.Untuk menyapu jalanan saja kita harus menggunakan lidi yang disatukan dalam bentuk sapu. Untuk membangun rumah juga butuh tim antara tukang kayu, tukang batu, tukang listrik dan kernet. Untuk mengurus perusahaan dibutuhkan komisaris, direktur, kepala divisi, kepala bagian, kepala seksi hingga staf, satpam, pantray hingga office boy.Kesimpulannya dakwah ini tidak mungkin dikerjakan sendiri-sendiri. Dakwah harus dikerjakan secara berjama'ah.Berlandaskan Alqur'an dan SunnahJama'ah dakwah yang kita pilih haruslah didasarkan kepada Alqur'an dan sunnah. Adapun tambahan harus mengikuti orang terdahulu yang shalih adalah masalah khilafiyah. Sebab yang diangkat sebagai nabi dan Rasul adalah Muhammad SAW. Dan syahadat kita juga hanya kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, bukan kepada sahabat. Yang harus ditaati adalah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang ma'shum juga hanya Rasulullah. Sebab sahabat bisa salah dan bisa juga benar. Jadi kepada para sahabat sifatnya adalah ittiba' bukan taat. Ini mengindikasikan bahwa mengikuti salafush shalih adalah lebih utama. Karena itulah kita tidak akan pernah menemukan perintah untuk mentaati sahabat. Yang ada adalah taat kepada Allah, Rasul-Nya dan para pemimpin (ulil amri). Jadi ketaatan kepada sahabat adalah ketataan ketika mereka menjadi pemimpin. Misalnya sebagai khalifah atau panglima perang.Lebih-lebih jika kita baca fitnatul kubra yang terjadi pada masa Ali RA dengan Muawiyah RA. Maka kita akan kebingungan. Sebab sebagian sahabat berpihak kepada Ali. Sebagian kepada Muawiyah dan sebagian tawaquf (diam). Demikian halnya dalam mengikuti Rasulullah. Ada yang seperti Abdullah ibnu Umar yang mengikuti Rasulullah sampai detil. Hingga unta Rasulullah duduk dan berputar juga diikuti. Begitupun dalam masalah wudhu beliau mencuci hingga ke dalam matanya, yang ini mengakibatkan beliau buta. Tapi ada juga yang mengambil masalah-masalah pokok dalam beragama.Sahabat Rasulullah juga memiliki karekteristik yang unik dalam beragama. Ada yang seperti Khalid bin Walid yang sibuk di medan perang. Ada yang seperti Abu Hurairah yang sibuk mengumpulkan hadits. Ada yang menyendiri, sibuk beribadah dan taqarrub ilallah.Karena itulah landasan jama'ah yang selamat yaitu mengikuti Alqur'an dan sunnah. Dalam Alqur'an selalu kita temukan kata-kata taat kepada Allah yang artinya mengikuti Alqur'an dan taat kepada Rasulullah artinya mengikuti sunnah."Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."( An Nisaa 4:59)"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Ani Nisaa 4:65).KomprehensifSelanjutnya jama'ah dakwah sebaiknya bersifat komprehensif/ syumul. Yaitu jama'ah dakwah yang bergerak di semua lini kehidupan. Baik dalam masalah aqidah, ibadah, pendidikan, ekonomi, politik, seni, budaya hingga pertahanan keamanan.Sebab betapa banyak diantara kita yang terjebak kepada hal-hal yang parsial. Ketika melihat betapa banyaknya fadhilah tauhid. Lalu kita hanya menggarap masalah tauhid. Yang lainnya melihat betapa indahnya fadhilah berilmu maka mereka memfokuskan hanya dalam kajian-kajian ilmiyah semata. Lalu kita melihat bahwa Islam sangat mendorong orang untuk wara', berhati bersih, berdzikir dan beribadah dengan khusyu' lalu kita hanya terfokus dalam masalah-masalah tazkiyatun nafs (tasawuf).Padahal Islam telah sempurna. Yang mencakup segala aspek kehidupan. "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu."( Al baqarah 2:208)"....pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu ..."(Al Maaidah 5:3).Bahkan Allah mengutuk orang yang bersifat parsial. Mengambil sebagian dan mencampakkan sebagian yang lainnya.".... apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat"(Albaqarah 2:85)Selain itu dalam kehidupan juga tidak dapat dipisah-pisahkan, antara satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Contohnya seni dapat mempengaruhi dan merusak aqidah. Semisal jatilan (kuda lumping). Seni juga dapat mempengaruhi ibadah dan akhlak. Contohnya sinetron dan bioskop. Betapa banyak generasi muda kita rusak karena terpengaruh oleh tontonan. Lalu bagaimana mungkin kita akan berlepas diri dari masalah ini serta tidak berusaha membenahinya?Demikian halnya masalah politik juga akan berpengaruh dalam kehidupan beragama. Contohnya asas tunggal & P4. Telah membuat umat islam terpenjara dalam ideologi buatan orde baru. KUHP telah menjadikan umat terpenjara dalam hukum Belanda.Karena itu jama'ah dakwah hendaknya menggarap semua aspek kehidupan. Atau paling tidak jika bersifat parsial sesuai keahliannya. Dibutuhkan kerjasama, koordinasi ataupun agenda bersama. Yaitu adanya pembagian tugas yang jelas diantara jama'ah dakwah tersebut.Visi, Misi, Strategi dan Program Yang JelasJama'ah dakwah yang baik adalah jama'ah dakwah yang memiliki visi, misi, agenda, strategi dan program yang jelas. Karena tidak mungkin kita dapat mengalahkan kekuatan kaum kuffar hanya bermodalkan semangat dan simbol-simbol lahiriyah semata.Lawan yang kita hadapi dan lahan dakwah yang kita garap sangat luas. Mereka bekerja dengan cara yang efektif, efisien dengan agenda yang jelas, manajemen yang bagus dan teknologi yang tinggi.Karena itu jama'ah dakwah harus memiliki visi yang jelas. Mau kemana jama'ah dakwah tersebut. Alangkah sayangnya kalau jama'ah didirikan hanya untuk mempertahankan tradisi-tradisi peninggalan nenek moyang kita. Atau hanya untuk mempertahankan ritual-ritual/ tradisi yang bersifat lokal yang tidak pernah dicontohkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Yang bukan sunnah dan bukan pula wajib."Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."( Al Qashash 28:77)"Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka". Mereka Itulah orang-orang yang mendapat bahagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. "(Al baqarah 2:201-202)Itulah visi dan misi yang diajarkan Allah SWT. Yaitu agar kita bahagia di dunia dan di akherat. Untuk mencapai hal ini maka tentu saja perlu dikelola (manage), ditata dan diprogram dengan baik.Untuk mengelola perusahaan saja kita kerjakan dan kita program dengan sangat baik. Dengan visi, misi, RKAP dan prosedur yang jelas. Lalu kenapa untuk urusan yang sangat besar (dakwah) kita bikin seadanya. Cuma mengandalkan tabligh atau ta'lim.Untuk mengetahui hal tersebut di atas maka kita harus lihat anggaran dasar atau anggaran rumah tangganya. Atau kita lihat arahan-arahan para syaikhnya atau pendirinya. Tapi paling tidak jama'ah yang baik memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.Yaitu dengan cara mengislamkan diri sendiri dahulu, keluarga, masyarakat, negara dan dunia. Untuk kemudian menjadi guru bagi peradaban dunia. Dalam lingkup pribadi harus mampu membentuk pribadi yang aqidahnya selamat, ibadahnya benar, akhlaknya mulia, fisiknya kuat, ilmunya luas, mandiri, bermanfaat bagi orang lain dan dapat membagi waktunya dengan baik.Dalam lingkup keluarga, berupaya membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Serta memiliki semboyan Alllah tujuan kami, Rasul tauladan kami, Alqur'an hukum kami, jihad jalan kami dan mati syahid adalah cita-cita kami. Itulah contoh jama'ah dakwah yang memiliki visi, misi, metode, jalan dan program yang jelas dan terang seterang matahari

"Nikmatilah Kopinya, Bukan Cangkirnya"

Sekelompok alumni satu universitas yang telah mapan dalam karir masing-masing berkumpul dan mendatangi professor kampus mereka yang telah tua. Percakapan segera terjadi dan mengarah pada komplain tentang stess di pekerjaan dan kehidupan mereka.
Menawari tamu-tamunya kopi, professor pergi ke dapur dan kembali dengan poci besar berisi kopi dan cangkir berbagai jenis - dari porselin, plastik,gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah
dan mengatakan pada para mantan mahasiswanya untuk menuang sendiri kopinya.Setelah semua mahasiswanya mendapat secangkir kopi di tangan, professor itu mengatakan:
"Jika kalian perhatikan, semua cangkir yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang murah saja. Meskipun normal bagi kalian untuk mengingini hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."
"Pastikan bahwa cangkir itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas kopi. Dalam banyak kasus, itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah kopi, bukanlah cangkirnya, namun kalian secara sadar mengambil cangkir terbaik dan kemudian mulai memperhatikan cangkir orang lain." "Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai kopi, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah cangkirnya. Cangkir bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan. Jenis cangkir yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita hidupi. Seringkali, karena berkonsentrasi hanya pada cangkir, kita gagal untuk menikmati kopi yang Tuhan sediakan bagi kita."
Tuhan memasak dan membuat kopi, bukan cangkirnya. Jadi nikmatilah kopinya, jangan cangkirnya. Sadarilah jika kehidupan anda itu lebih penting dibanding pekerjaan anda.Jika pekerjaan anda membatasi diri anda dan mengendalikan hidup anda, anda menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri anda sebagai manusia.
Pastikan anda membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan anda.

Zainudin Hasan
SET-TINDAK
KPK
Corruption Eradication Commission - Republic of Indonesia
Jl. H.R Rasuna Said Kav. C-1, Jakarta-12920, Indonesia
Phone (+62-21) 25578365
Fax (+62-21) 2525926
Email zainudin.hasan@kpk.go.idWebsite http://www.kpk.go.id

TERLALU BANYAK PEKERJAAN ATAU KECANDUAN HAL YANG TIDAK PERLU?

Hore,Hari Baru!Teman-teman.
Salah satu keluhan yang paling sering kita lontarkan adalah tentang keterbatasan waktu. Kita merasa seolah-olah pekerjaan yang harus diselesaikan itu terlalu banyak. Sehingga hal-hal yang seharusnya selesai, malah terbengkalai. Orang-orang positif memandang keterbatasan waktu sebagai sinyal baginya agar benar-benar memanfaatkan waktu yang tersedia untuk hal-hal yang bermanfaat. Mereka memastikan bahwa waktunya digunakan dengan efektif, untuk hal-hal yang positif secara produktif. Sedangkan, orang-orang negatif memandang keterbatasan waktu sebagai penghalang, sekalian alasan untuk tidak menyelesaikan tanggungjawabnya. Pertanyaannya sekarang adalah; apakah memang pekerjaan kita yang terlalu banyak, ataukah kita yang tidak benar-benar menggunakan waktu yang kita miliki untuk hal-hal yang berguna?
Jam sembilan pagi, seorang eksekutif sedang mengadakan pertemuan diruang meeting. Sekitar setengah jam kemudian, terdengar suara dua orang memasuki ruang meeting lain yang letaknya bersebelahan. Sebenarnya, system penyekat yang memisahkan kedua ruang meeting itu sudah cukup bagus, sehingga kalau orang-orang dikedua ruang itu berdiskusi secara normal, suaranya tidak akan tembus keruang sebelahnya. Namun, sering orang datang ke ruang meeting tidak untuk meeting, melainkan untuk membicarakan hal-hal yang tidak penting.. Dan itulah yang terjadi dengan orang-orang yang berada diruang meeting sebelah itu.
Sekarang sudah jam sepuluh. Tapi, pembicaraan dari ruang sebelah belum juga menandakan pembahasan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan. Alih-alih, mereka berdua itu asyik-asyik saja mengobrol ngalor ngidul sambil sesekali cekikikan dan cekakakan. Jam makan siang hampir tiba. Kandungan ceritanya masih seperti acara gossip program infotainment. Hebat sekali. Disaat orang-orang normal bekerja secara produktif, mereka mengambil langkah sebaliknya. Jika anda mengira bahwa kisah ini sekedar rekayasa belaka, anda keliru. Dan dalam kejadian itu, sang eksekutif adalah atasan langsung dari salah satu orang yang berada diruang sebelah itu. Permasalahannya bukanlah apakah kita bisa bersembunyi dari atasan atau tidak. Bukan pula apakah waktu itu disia-siakan dengan mengobrol yang tidak jelas atau melakukan hal lain yang kurang bermanfaat. Melainkan apakah kita benar-benar bertanggungjawab dengan waktu kita?
Ini sangat ironis. Karena, kita seringkali mengatakan kepada atasan bahwa kita tidak mempunyai cukup waktu untuk mengerjakan begitu banyaknya tugas ini dan itu yang dibebankan perusahaan kepada kita. Seperti yang juga dikeluhkan oleh si perumpi yang ketahuan atasannya tadi. Dia mengeluhkan terlalu banyaknya pekerjaan; sementara disaat seharusnya dia bekerja, dia malah menyia-nyiakan waktunya untuk sesuatu yang sama sekali tak berguna buat perusahaan yang membayarnya. Tidak juga bisa menjadikan dirinya tambah pintar, atau lebih terampil.
Ada juga orang yang berkata;”Semua pekerjaanku kan sudah selesai.. Soal sisa waktu yang ada, itu urusan gue!” Jika kita mendengar pernyataan semacam ini, perlu diuji kebenarannya. Betulkah pekerjaan orang ini sudah selesai? Atau, barangkali memang perusahaan telah salah mempekerjakan orang. Dijaman ini perusahaan membutuhkan orang yang tidak hanya terampil.. Tetapi juga penuh inisiatif. Orang-orang yang sekedar terampil mungkin bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan juklak. Sedangkan orang-orang yang melengkapi keterampilannya dengan inisiatif; bukan sekedar akan menyelesaikan pekerjaan, melainkan datang kepada atasannya dengan gagasan-demi gagasan. Sebab, orang-orang yang penuh inisiatif tidak perlu menunggu sang atasan untuk menyuruhnya melakukan tugas ini dan itu. Dia sendirilah yang berinisiatif untuk itu. Lagi pula, mana ada atasan yang bisa selamanya mengawasi dan menyuapi setiap bawahan?
Para bijak bestari sudah sejak lama menemukan sebuah artefak yang berisi tulisan kuno. Tulisan itu berbunyi ‘Fa-idzaa faroghta fanshob’. Jika diterjemahkan secara bebas kalimat itu berarti; ‘Jikalau engkau telah menyelesaikan satu hal, maka berpindahlah dengan sungguh-sungguh kepada hal berikutnya.’ Dengan kata lain, artefak itu mengingatkan kita tentang betapa banyaknya hal yang menunggu untuk kita tangani. Sehingga, sesungguhnya kita tidak memiliki cukup alasan untuk berhenti berkarya. Oleh karena itu, orang-orang yang mengikuti nasihat ini bersedia berpindah dari satu tugas kepada tugas lain. Dari satu aktivitas kepada aktivitas lain.. Dari satu pencapaian, kepada pencapaian lain.
Beberapa tahun yang lalu, ada iklan mobil ditelevisi. Diakhir iklan itu muncul sebuah tag line berbunyi; ‘For those who know, there is no finish line’. Bisakah anda membayangkan seandainya seorang karyawan mempunyai sikap dan pemahaman seperti itu? Dia tidak akan mengatakan; ‘Pekerjaan gue kan sudah selesai. Gue bebas menggunakan waktu yang gue miliki’. Karena, orang-orang yang berpengetahuan tidak akan pernah menyia-nyiakan jam kerjanya untuk hal-hal yang sama sekali tidak memberikan kontribusi kepada perusahaan, atau tidak membuat dirinya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Mengapa? Karena, orang-orang yang mengerti, tahu bahwa; selama hayat masih dikandung badan, there is no finish line.
Kalau begitu, kapan kita boleh beristirahat? Waktunya istirahat, ya istirahat saja. Dan, disaat kita harus bekerja, ya bekerja. Jika kita bisa menempatkan kedua hal itu saja, kita sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Dan, dengan prinsip ini, tidaklah mungkin kita mengatakan bahwa pekerjaan kita sudah selesai. Sebab, jika demikian; apa alasan perusahaan masih memperpanjang masa kerja kita? Bukankah tidak ada gunanya bagi perusahaan? Ngapain mempekerjakan karyawan untuk suatu pekerjaan yang sudah selesai?
Banyak orang yang mengatakan;”Jika saya memberi lebih kepada perusahaan, apa imbalannya untuk saya?” Sounds familiar ya? Sejauh yang saya tahu, orang yang berkontribusi lebih mendapatkan imbalan lebih. Hanya saja, imbalan tidak selalu berupa uang. Sebab, ketika seorang atasan menepuk bahu bawahannya karena hasil kerjanya lebih baik dari teman-temannya; itu adalah suatu imbalan. Ketika para pelanggan lebih puas dengan pelayanan kita dibandingkan yang dilakukan oleh teman-teman kita, maka itupun sebuah imbalan.
Jadi, kalau begitu; imbalan itu apa sih? Imbalan is hukum kekelan energi in action. Anda masih ingat? Setiap wujud atau tindakan itu melibatkan energi. Sedangkan energi itu tidak akan pernah hilang. Oleh karena itu, setiap tindakan yang kita lakukan, selalu ada catatannya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa apa yang kita lakukan itu baik. Sebab, kebaikan akan berbuah kebaikan. Persis seperti yang dikatakan oleh guru ngaji saya, bahwa; “Suatu hari nanti, seluruh umat manusia akan dibangunkan dari kuburnya. Dan pada hari itu, akan diperlihatkan kepada mereka balasan atas pekerjaan mereka. Barangsiapa yang melakukan kebaikan, meski hanya sebesar biji wijen, niscaya dia akan mendapatkan imbalannya.”
Dalam kehidupan duniawi, tidak semua perbuatan baik mendapatkan imbalan yang pantas. Perusahaan banyak yang pelit kepada karyawan. Atasan banyak yang tidak adil dalam mengambil keputusan. Teman, banyak yang mengklaim pekerjaan orang lain sebagai miliknya sendiri. Sedangkan Tuhan, tidak pernah keliru dalam menilai. Dan memberi imbalan. Hitungannya dijamin benar. Kalkulasinya pasti berakurasi tinggi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika dalam artefak yang ditemukan oleh para bijak bestari tadi ada tulisan berikutnya yang berbunyi: ‘Wa-ilaa robbika farghob.’ Setelah dicari tahu apa artinya, ternyata itu adalah lanjutan dari nasihat tadi, yang berarti “Dan kepada Tuhanmulah hendaknya kamu menggantungkan harapan.”
Oh, ternyata tulisan diartefak itu mengajak kita untuk terus berkarya, hingga sebanyak mungkin potensi diri kita yang terdayagunakan. Agar banyak manfaat yang bisa kita tebarkan. Sedangkan imbalannya? Mungkin kita dapatkan secara kontan didunia. Atau, mungkin langsung dimasukkan kedalam rekening tabungan kita untuk bekal diakhirat kelak. Sebab, seperti pesan yang tertulis diartefak itu; setelah menyelesaikan suatu kegiatan yang baik, sebaiknya kita mulai melakukan kegiatan baik lainnya. Menyelesaikannya. Lalu mulai lagi dengan kegiatan baik lainnya lagi. Terus menerus begitu. Mumpung kita masih punya waktu. Karena, Tuhan sedang mengobral imbalan. Meski kebaikan yang kita lakukan itu kecil saja, imbalannya tetap ada. Dan bermakna. Mau?
Hore,Hari Baru!Dadang Kadarusmanhttp://dkadarusman. blogspot. com/http://www.dadangka darusman. com/
Catatan Kaki: Sebelum mengeluhkan bahwa waktu yang kita miliki tidak cukup, lebih baik terlebih dahulu memastikan bahwa kegiatan yang kita lakukan cukup berharga untuk mengisi waktu yang sedikit itu.

Zainudin Hasan
SET-TINDAK
KPK
Corruption Eradication Commission - Republic of Indonesia
Jl. H.R Rasuna Said Kav. C-1, Jakarta-12920, Indonesia
Phone (+62-21) 25578365
Fax (+62-21) 2525926
Email zainudin.hasan@kpk.go.id Website http://www.kpk. go.id

TES IQ ANDA

Jika Jaman Sekarang anda masih menggunakan otak. Maka anda ketinggalan, ini bisa menjawab kenapa orang yg IP nya 4 tp tidak SUKSES ?
Jawaban nya dia hanya mengandalkan otaknya sendiri Untuk membuktikan Jawablah pertanyaan di bawah University Of Life
Tidak pakai pensil atau kertas!
Baiklah, mari kita lihat seberapa pandai dan pintar, anda.
Siap?... Mulai!!!

Pertanyaan Pertama:
Anda sedang mengikuti Perlombaan.
Anda mendahului posisi kedua.
Anda sekarang berada pada posisi berapa?

Jawaban:
Jika anda menjawab posisi pertama, maka anda Jelas salah!
Jika anda medahului posisi 2 maka anda mengambil posisinya.
Sekarang, anda berada pada posisi 2!

Coba untuk tidak salah lagi pada pertanyaan berikutnya.
Untuk menjawab pertanyaan kedua anda tidak memerlukan waktu yang lama, seperti yang pada pertanyaan sebelumnya.

Pertanyaan Kedua:
Jika anda mendahului posisi terakhir, maka anda posisi...?
Jawab:
Jika anda menjawab ke dua dari akhir, maka anda salah lagi.
Coba pikir bagaimana bisa anda mendahului posisi terakhir?
Sedang anda bukan yang terakhir?!

Petanyaan Ketiga:
Perhitungan yang licik!
Perhatian : ini harus dilakukan dengan menggunakan kepala anda sendiri.
JANGAN memakai kertas dan pencil atau kalkulator.
Ambil 1000 dan tambah 40.
sekarang tambahkan lagi 1000.
tambahkan 30.
tambahkan lagi 1000.
tambah 20.
tambah lagi 1000.
ambah 10.
Jumlahnya berapa?

Jawaban:
Apa anda dapat 5000?
Jawaban yang benar adalah 4100.
Tidak percaya? Check dengan kalkulator!

Today is definitely not your day".
Mungkin pertanyaan berikut anda benar?
Pertanyaan terakhir:
Ayahnya Mery punya lima putri:
Nana, Nene, Nini, Nono. apa nama putrinya yang kelima?
Jawaban:
Nunu? Nana? Nene? NONO! TENTU tidak.
Putri yang kelima namanya Mary.
Baca per tanyaannya lagi.
Mungkin anda sudah sedikit tau kenapa bukan orang yg mempunyai IP 4 atau kepintaran tinggi yg menjadi sukses di dunia ini. Kebanyakan orang sukses tidak mempunyai IQ yg tinggi (alias tidak mengandalkan otaknya sendiri)

Zainudin Hasan
SET-TINDAK
KPK
Corruption Eradication Commission - Republic of Indonesia
Jl. H.R Rasuna Said Kav. C-1, Jakarta-12920, Indonesia
Phone (+62-21) 25578365
Fax (+62-21) 2525926
Email zainudin.hasan@kpk.go.id
Website http://www.kpk. go.id

Senin, 25 Agustus 2008

TIPS DALAM MENGELOLA PENANTIAN ITU

Kebimbangan itulah perasaan yang sering muncul di hati para lajang tatkala harus memutuskan dengan siapa ia akan menikah. Perasaan ini wajar muncul, karena keputusan menikah adalah keputusan besar yang akan mempengaruhi jalan hidup seseorang, karenanya mereka akan berhati-hati dalam menentukan calon pendamping hidupnya.
Tak ada gading yang tak retak, begitu yang dikatakan pepatah untuk mengungkapkan sebenarnya tidak ada orang yang sempurna. Setiap orang pasti memiliki kekurangan, namun sesungguhnya ada kualitas kepribadian dasar yang harus kita dan calon pasangan kita miliki agar dapat membina mahligai rumah tangga yang bahagia. Kualitas pribadi tersebut antara lain:
Kualitas Keberagamaan
Agama merupakan keyakinan yang mempengaruhi hati, fikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga orang yang mempunyai pemahaman serta pengalaman agamanya yang baik akan sangat terbantu dalam mengatasi berbagai masalah. Kondisi ini pada akhirnya akan mempengaruhi kebahagiaan dan kelanggengan sebuah perkawinan.
Memiliki Komitmen Untuk Mengembangkan Diri
Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun setiap orang juga memiliki kesempatan untuk berkembang. Penting bagi kita untuk memiliki komitmen pengembangan pribadi ini, yaitu bagaimana seseorang memahami kekurangan yang ada, belajar dari kesalahan dan mau mendengarkan nasihat orang lain. Semua hal tersebut bermuara pada bagaimana ia membangun dan mengembangan dirinya agar menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bijak.
Keterbukaan Emosional
Artinya adalah orang yang memiliki perasaan, mengetahui apa yang sedang dirasakan, mau berbagi perasaan dengan pasangannya dan mengetahui cara mengungkapkan perasaan. Keterbukaan Emosional menjadi modal penting dalam membangun komunikasi dengan pasangan kita, sedangkan komunikasi yang baik adalah modal penting dalam membangun rumah tangga harmonis.
Memiliki Integritas
Setiap orang mendambakan calon pasangan yang mempunyai integritas diri. Kita menginginkan orang yang jujur, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain, dalam hal ini terutama dengan pasangannya, kita juga ingin calon pasangan kita adalah orang yang tidak main-main dalam mengambil keputusan yang mempengaruhi masa depannya. Itulah makna integritas diri.
Kematangan dan Tanggung Jawab
Memiliki kematangaan berarti ia bisa mengurus dirinya sendiri, tahu mana yang baik/buruk buat dirinya. Sedangkan bertanggung jawab berarti dia memahami langkah yang dia ambil beserta resiko-resiko yang mungkin dihadapi.
Memiliki Harga Diri
Ingatlah agar seseorang bisa mencintai ia harus cinta pada dirinya sendiri. Karena itu lihatlah bagaimana cintanya ia pada dirinya sendiri. Kalau ia sendiri tidak mencintai dirinya, bagaimana mungkin ia bisa mencintai pasangannya?
Sikap Positif Terhadap Kehidupan
Mereka yang memiliki sikap hidup positif akan berusaha mengubah segala kendala menjadi peluang, dan biasanya percaya bahwa segalanya akan bisa menjadi baik.
Hal-hal seperti ini mungkin akan membantu kita agar tidak salah paham dalam memilih pasangan:
1. Jangan terlalu cepat memutuskan untuk menikah dengan si dia.
Sediakan waktu yang cukup untuk memperoleh informasi yang memadai tentang calon pasangan anda tersebut. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dari calon pasangan hidup kita itu:
a. Latar Belakang Kehidupan.
Ø Nasab/latar belakang keturunan mencakup hubungan keluarga asal, apakah berasal dari keluarga utuh, harmonis, atau broken home. Termasuk bentuk hubungan dengan saudara kandung.
Ø Agama, norma-norma atau nilai-nilai status sosial ekonomi, suku, tradisi budaya keluarga asal.
Ø Adakah penyakit keturunan yang berhubungan dengan faktor genetic.
b. Masalah yang berkaitan dengan kualitas diri
Ø Kualitas Dien.
Ø Akhlaq.
Ø Tipe kepribadian (tertutup/terbuka, pendiam, periang, emosional, sabar).
Ø Pendidikan, kapasitas intelektual, profesi.
Ø Latar belakang organisasi, aktivitas sosial.
Ø Kemampuan problem solving.
Ø Kepercayaan diri.
2. Jangan menikah di usia yang belum matang secara pribadi.
Siap menikah berarti siap menghadapai masalah yang semuanya menuntut kedewasaan berfikir dan bersikap. Kedewasaan ini tidak bisa di ukur dengan usianya lebih dewasa dibanding mereka yang lebih tua. Kedewasaan juga mempengaruhi dalam kita menentukan pilihan calon pasangan kita. Mereka yang kurang matang cenderung hanya terpukau pada hal-hal yang bersifat luaran saja.
3. Jangan memilih pasangan hanya untuk menyenangkan orang lain.
Andalah orang yang beruntung atau yang menderita dengan pernikahan anda. Kalau pun ada faktor orang lain dalam mempertemukan antara anda dengan si dia pastikan bahwa anda sendirilah yang memutuskan bahwa dialah yang memang terbaik buat anda (tentunya beristiqarah terlebih dahulu).
4. Jangan menikah dengan harapan-harapan yang tidak realistis.
Biasanya niatan awal menikah mempengaruhi masalah-masalah apa yang akan mendominasi selama kehidupan perkawinan. Kepuasan dalam kehidupan perkawinan dan terhadap tolak ukurnya berada pada harapan tersebut. Bila tidak terpenuhi akan menimbulkan kekecewaan.
5. Jangan menikah dengan seseorang yang memilki masalah kepribadian
Berhati-hatilah terhadap orang yang memiliki kepribadian yang sulit untuk dirubah, diperlukan pengertian dan lapang dada yang luar biasa untuk menghadapi orang seperti ini. Pada dasarnya setiap orang memiliki perilaku bermasalah, namun yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana kadar, intensitas dan frekwensinya seseorang yang masuk dalam kategori mengalami masalah kepribadian adalah bila memiliki prilaku bermasalah yang mendominasi keseharian dan mempengaruhi adaptasinya dengan orang lain. Biasanya orang seperti ini sering membuat orang lain atau dirinya sendiri merasa terganggu dan tidak nyaman dengan perilakunya.

Disadur dari berbagai sumber--

NurlaelaLegal&Compliance
PT. Telekomunikasi Indonesia tbk,
Divisi Carrier&Interconnection service
Menara Jamsostek Lt.11
Jl. Gatot Subroto Kav.38 Jakarta Selatan

Keran air di dapur bocor

Keran air di dapur bocor.

Lalu diganti. Agar cukup panjang ke tengah wastafel, penjual keran menyarankan penyambungan pipa, kira-kira 5 cm. Saya nurut saja. Ternyata, jebol. Air tumpah ruah di dapur. Maka diputuskan membuang kembali sambungan pendek itu. Sulit ternyata, karena ulir penyambung dari pipa plastik itu rusak di bagian kunci pas yang kalah kuat bertemu dengan kunci pas dari besi.Satu jam berusaha memperbaiki keran, saya putuskan
menyerah.
Waktu saya lebih penting buat mengerjakan hal lain. Urusan keran, serahkan ke tukang. Maka dipanggilah tukang, sambungan dibongkar paksa oleh dia (dengan dipecah-pecah) , dan beres. Bayar 10 ribu, beres juga. Everybody is happy.Jalanan macet. Antrian panjang ini menyisakan tanda tanya panjang. Sudah satu jam dalam guyuran hujan. Ada apa? Lajur sebelah kiri saya tampak lebih lancar. Maunya sih tertib, bertahan pada jalur mobil yang sekarang. Tapi?Lalu saya putuskan pindah jalur ke kiri. Sedikit lebih cepat daripada kanan. Dan sampailah ke tempat penyebab kemacetan. Ternyata ada bagian jalan yang banjir, karena selokan yang meluap. Di bagian itu mobil tiga jalur berubah menjadi dua (mungkin satu) jalur. Kenapa sih mobil-mobil (yang lebih bagus daripada mobil saya) itu takut dengan air? Saya perhatikan banjir tidaklah terlalu dalam. Maka saya trabas saja banjir itu, dan selamat juga (memang tidak dalam, kenapa pada menghindari ya?). Mereka yang masih antri di jalur kanan tampaknya akan masih lama menderita dalam antrian karena hal konyol ini.Kapan pindah jalur?Dalam hidup ini kita sering menghadapi dilema untuk memilih antara gigih bertekun-tekun, atau banting setir pindah jalur kehidupan. Sesungguhnya seorang pengayuh becak yang bertekun-tekun mengayuh lebih keras dan lebih jauh, belum tentu nasibnya menjadi lebih baik. Kerja keras tidak cukup. Terkadang terus gigih juga berakhir menyesatkan. Kapan kita sebaiknya menyerah?Ini sekedar prinsip sederhana. SEGERALAH MENYERAH bila METODE Anda GAGAL. Namun TERUSLAH GIGIH MEMEGANG TUJUAN.Kita harus segera menyerah bila metode yang kita lakukan menunjukkan tanda-tanda kegagalan. Saat jalur macet, maka mungkin memang jalur tersebut (metode tersebut) menghadapi masalah (ada mobil mogok, lubang di jalan, banjir, pasar kaget). Jadi, jangan ragu untuk pindah jalur. Tapi kita tetap gigih memegang tujuan (yaitu kemana Anda akan pergi dengan mobil itu). Tujuan harus gigih dipertahankan, metode harus fleksibel. Terus ngotot dengan tujuan, segera menyerah dengan metode (yang gagal).Beberapa hal yang perlu diperhatikan :Tujuan yang jelas (kita harus gigih memperjuangkannya)Jangka waktu evaluasi (Jangan cepat menyerah dalam waktu pendek, jangan juga kukuh bertahan padahal jelas-jelas gagal. Berikan waktu yang cukup. Intuisi Anda bisa membimbing untuk hal itu.)Terbuka terhadap metode alternatif. Metode bukanlah tujuan, dia hanya alat, jadi jangan terlalu ngotot menggunakan satu metode. Banyak jalan ke Roma.Pada kasus keran air, tujuannya adalah keran air yang tidak bocor. Metodenya adalah dikerjakan sendiri. Setelah satu jam dikerjakan (lama waktu evaluasi) dan muncul masalah baru (sambungan yang rusak), maka sebaiknya menyerah dengan metode yang sedang dijalankan. Ganti metode lain (panggil tukang). Pada kasus kemacetan, pulang ke rumah adalah tujuan. Memilih jalur kanan adalah metode. Ketika metode menunjukkan kegagalan (sudah satu jam dalam antrian), maka segeralah pindah metode lain (jalur kiri yang lebih lancar).Dalam kehidupan ini kita semua memilih jalur masing-masing. Bila Anda tak puas dengan kondisi sekarang, siapkah mental Anda untuk berpindah jalur? Jangan-jangan jalur yang sekarang Anda tempuh memang macet di depan.

Nice story...money is important but certainly not everything..

Membeli kebahagiaan dengan 'segepok uang', cukupkah ????
Gaji Papa Berapa?
Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.
Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.
Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama. 'Kok, belum tidur ?' sapa Andrew sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab, 'Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?' 'Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?' 'Ah, enggak. Pengen tahu aja' ucap Sarah singkat. 'Oke. Kamu boleh hitung sendiri.
Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-.
Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur.
Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayo ?' Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.
'Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,-untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong' katanya. 'Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur' perintah Andrew.
Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian,Sarah kembali bertanya, 'Papa, aku boleh pinjam uang R p. 5.000 ,- enggak ?' 'Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah'. 'Tapi Papa...' Kesabaran Andrew pun habis. 'Papa bilang tidur !' hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya.Diapun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya. Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, 'Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. ' Jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih' jawab Andrew 'Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini'. 'lya, iya, tapi buat apa ?' tanya Andrew lembut. 'Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga. Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,- tapi.. karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp.5.000, makanya aku mau pinjam dari Papa' kata Sarah polos. Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk 'membeli' kebahagiaan anaknya. 'Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya' =

Kamis, 21 Agustus 2008

Perjalanan Menuju Kematian (Bag ke-1)

Oleh: Ulis Tofa, Lc

Sumber informasi yang pasti benar dan tidak berubah sepanjang masa
hanya datang dari Dzat Pencipta, Allah swt, berupa wahyu-wahyu- Nya
yang tertuang di dalam Al Qur'an. Tidak ada campur tangan sedikitpun
dari manusia untuk merubah atau merekasanya. Tidak ada keraguan
sedikitpun perihal kebenarannya. Petunjuk bagi orang yang bertaqwa.
Allah swt berfirman, "Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." Al Baqarah :
1-2

Informasi tentang perjalan hidup seorang anak manusia dengan jelas
digambarkan Allah swt di banyak tempat di dalam Al Qur'an. Yang secara
jelas menunjukkan bahwa manusia ini menapaki umurnya, menjalani
hidupnya untuk menuju sebuah kematian. Setiap bani Adam akan
mengalaminya, mukminkah ia atau munafik atau orang kafir.


Seorang penyair mengatakan :

Sesungguhnya kamu adalah rangkaian dari hari-hari

Jika satu hari berlalu, maka jatah hidup kamu berkurang

Sampai akhir ajal menjelang



Perjalanan menuju kematian ini diinformasikan Allah swt dalam firman-Nya :

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai
seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai
kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua,
di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami berbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya
kamu memahami(nya) . Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka
apabila dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya:
"Jadilah", Maka jadilah ia." Al Mu'min : 67-68.



Ayat yang senada dengan ini disebutkan dalam surat Al Hajj : 5-8



"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), Maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan,
kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-
angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya
sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan
suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah,Dialah yang haq. Dan
sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya
hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan
bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. Dan di
antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu
pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab (wahyu) yang bercahaya."



Subhanallah, gambaran perjalanan seorang anak manusia yang sangat
detail dan menakjubkan. Ujung dari perjalanan seorang manusia di dunia
ini adalah kematian. Kematian selalu mengintai manusia. Suka tidak
suka, mau tidak mau setiap manusia pasti akan mengakhiri hidupnya.
Sudah banyak saudara-saudara kita yang meninggalkan dunia ini satu
demi satu.



Kematian adalah sebuah kepastian. Namun bagaimana kita mati, itu
adalah pilihan. kita tinggal pilih, mau meninggal dalam kondisi husnul
khatimah atau su'ul khatimah, wai iyadzubillah. Karena itu
persoalannya adalah: Bagaimana kondisi kita saat ajal menjelang ?
Bagaimana seorang mukmin mengakhiri hidupnya ? Bagaimana orang munafik
dan orang kafir menghembuskan nafas terakhirnya ?



Kematian adalah tahapan yang paling sulit dalam kehidupan setiap
manusia. Kondisi ini berbanding sama dengan baik atau buruknya
seseorang dalam hidupnya. Allah swt berfirman : "Dan datanglah
sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari
daripadanya. " Qaf : 19



Dalam hadits sahih Rasulullah saw menegaskan :



"Sungguh kematian itu disertai sekarat". HR. Al Bukhari (Tafsir Al
Qurtubhi, Juz 6, Hal 133)



Sakaratul maut adalah kondisi yang sangat berat dan dahsyat bagi
setiap manusia. Tak terkecuali Rasulullah saw pun menghadapi hal yang
sama. Namun beliau mendapatkan penjagaan dan pemeliharaan langsung
dari Allah swt.



Dari Aisyah ra berkata, "Saya melihat Rasulullah saw ketika maut
menjelang, sedangkan di dekatnya ada tungku berisikan air, kemudian ia
memasukkan tangannya ke dalam tungku itu, lalu mengusap wajahnya
dengan air sambil berdo'a: "Ya Allah, tolong saya saat menghadapi
sakaratul maut." HR. Al Hakim



Saking beratnya sakaratul maut itu, Rasulullah saw mengeluarkan
keringat dingin di keningnya yang mulia. Bahkan Fatimah, putri
Rasulullah swt yang berada di dekat ayahnya merasakan merinding ketika
sakaratul maut itu datang menjemputnya.



Para ulama menyimpulkan tanda keluar keringat dingin menunjukkan
seseorang itu malu kepada Allah swt saat hendak berjumpa dengan-Nya,
lantaran tidak sebanding karunia yang Allah berikan kepadanya dengan
ketaatan yang ia persembahkan kepada-Nya. Atau keringat dingin itu
pertanda pertaubatan yang sebenarnya dari seorang anak manusia.



Saat sakaratul maut inilah perjuangan yang sangat menentukan nasib
seseorang. Ketika itu pertarungan antara pasukan setan dan para
Malaikat berkecamuk, sampai-sampai Malaikat Jibril turun langsung
membantu menyelamatkan orang shalih.



Dikisahkan, bahwa Imam Ahmad bin Hambal saat mengalami sakaratul maut,
ditalkin oleh anaknya untuk bersyahadah. Namun sang Imam mengatakan
tidak, berkali-kali kondisi itu sampai akhirnya ia tak sadarkan diri.
Ketika siuman, sang anak bertanya: Kenapa ayah menolak untuk
mengucapkan kalimatud tauhid? Ayahnya menjawab, Sungguh setan-setan
berebut memperdaya saya untuk tidak bersyahadah. Sampai-sampai di
antara setan-setan itu ada yang menggigit jari-jari kaki saya.



Sebagian ulama tafsir ketika menafsirkan surat Fushshilat ayat 30,
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah"
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun
kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu." Turunnya para malaikat termasuk malaikat
Jibril membantu meringankan proses sakaratul maut orang shalih melawan
tipu daya setan.



Gambaran beratnya proses sakaratul maut juga diibaratkan dengan
hunusan pedang dan tajamnya gergaji. Rasulullah saw bersabda:

"Sesungguhnya kematian itu lebih dahsyat dari sabetan pedang dan lebih
pedih dari potongan gergaji" (Tafisr Al Qurthubi, Jilid 17, hal 13)



Nabiyullah Isa alaihissalam juga mengajarkan do'a kemudahaan saat
sakaratul maut kepada hawariyyun –para pendukungnya- . Nabi Isa berkata
: "Wahai para pendukungku, berdoa'alah kepada Allah agar meringankan
sakaratul maut kalian."



Dalam do'a-do'a yang sering kita lantunkan, kita meminta dengan
kerendahan hati "Ya Allah, kami memohon kepada Engkau keselamatan
dalam agama, kesehatan badan, keberkahan rizki, taubat sebelum ajal,
kasih sayang saat ajal, ampunan setalah mati. Ya Allah, mudahkanlah
bagi kami saat sakaratul maut menghadap, ampunan ketika hari
penghitungan, dan selamat dari api neraka."



Semoga kita diwafatkan oleh Allah swt dalam kondisi kening
mengeluarkan keringat dingin sebagai wujud pertaubatan sejati dan
penerimaan Allah swt insya Allah, amin ya Mujibas sa'ilin. Allahu
a'lam

Anakku Sayang Anakku Malang



Inikah wajah anakmu nantinya saudaraku.........
Pesan moral untuk kawan tersayang..... jangan pernah malu untuk mengakui bahwa anak itu adalah anakmu..., karena dia juga mahluk ciptaanNya.

Pemimpin dari (Halalnya) Sepiring Makanan dan Sehelai Pakaian, Benarkah?

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”(Al Baqarah: 168)

Bulan Ramadhan tahun 1429 H tinggal beberapa langkah. Anehnya, sikap umat terbelah. Ada yang hari-harinya diisi dengan ibadah (mungkin) karena rasa resah dan bersalah, tapi ada pula yang menganggap ramadhan itu membuat aktivitas menjadi susah. Bulan yang sering disebut sebagai bulan maghfirah, masih menjadi sasaran doa yang tak terarah. Mentah.

Jika masih demikian susah. Apakah akan dijual murah tiap amal ibadah tanpa rasa bersalah?Ataukah hanya menadah, dari para pemberi sedekah? Hah... hanya nafasku yang mendesah. Apa sebenarnya yang menjadi masalah?

Kata pepatah dari negeri entah berantah, pakailah rajah maka ia akan menjajah. Doa adalah senjata muslim dan muslimah. Lantas apa yang menjadikan negeri muslim kian terpuruk di bawah? Padahal berjuta umat datang setiap tahun ke Makkah, padahal tiap tahun datang ke setiap muslim yang bernyawa bulan Ramadhan yang penuh berkah. Lalu mengapa sulit mencari pemimpin yang amanah? seolah doa-doa tidak diijabah.

Wahai diriku dan dirimu, sudahkah melihat jauh ke dalam aliran darah? Atau sekedar yang nampak dari pandangan mata di wajah? Halalkah?

Islam telah mengajarkan pada umat manusia melalui utusan terbaiknya, Rasulullah, pembawa berita gembira dan peringatan dari Allah. Disampaikannya cerita yang penuh hikmah, tentang seseorang yang kepalanya menengadah sembari tangannya menadah kepada Allah berharap seonggok berkah.

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah ta’ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya : Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman : Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata : Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan.

(Riwayat Muslim).

Bah ... Bagaimana bisa doa diijabah? Bagaimana bisa lahir pemimpin yang amanah? Bagaimana bisa meraup berkah yang melimpah? Jika yang dimakan dan dipakai bukanlah, sesuatu yang halal wa thoyyibah.

=================================================================

Tulisan ini dibuat sebagai refleksi atas gundah gulanah karena pemberitaan tentang korupsi yang terus digelontorkan oleh media dan dijejalkan ke otakku yang hanya sebongkah. Tulisan ini pun sebagai refleksi diri atas setiap rupiah yang kudapat dan kubelanjakan, akankah doaku diijabah? Akankah ramadhan ini melimpahkan padaku, pada negeriku ... berkah? Seolah itu semua barang mewah. Entahlah, Allah yang lebih tahu apa yang terbaik untukku, untuk saudara-saudaraku, makhluk-Nya yang lemah

Selasa, 19 Agustus 2008

let's fight


Tidak ingin INDONESIA terus seperti ini.....
AYO BANGKIT ...

Sabtu, 16 Agustus 2008

Important to have friends ....

Mengapa mengeluh ???

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita
mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi
tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi
hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita
hanya perlu bersyukur.
--
Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan
PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri. Sebagai ilustrasi,
Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa
banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia ?
Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif
tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki
pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena
disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja
ekstra. Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya
kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak
mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan
pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah
diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan
Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi
lebih cepat dari yang Anda harapkan.
--
Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan
lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama
Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini
mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu
sibuk mengeluh.
--
Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari.
Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga
Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri. Ambilah waktu
selama 10-30 detik saja untuk bersyukur kemudian lanjutkan
kembali kegiatan Anda.
Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi
lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik
nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan
pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah
dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur
atas semua yang terjadi pada saat ini.
--
Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda
sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri
tanggapan yang positif atau tidak sama sekali. Selalu
berpikir positif dan lihatlah perubahan dalam hidup Anda.
--
"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang
Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki
untuk disyukuri."




Nurlaela
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Menara Jamsostek Lt. 11
Jl. Gatot Subroto Kav.38 Jakarta Selatan
Phone 0ffice: 021-25675197, ext: 5197/5158

TAUSIYAH OF THE DAY

dr temen...
mari qta sama2 ingat...

TAUSIYAH OF THE DAY KAMIS 7 AGUSTUS 2008
Assalamualikum wr wb
Wasiat Sufi Ayatullah Khomaeni
1. Sedapat-dapatnya berpuasalah setiap hari Senin dan Kamis
2. Salatlah 5 waktu tepat pada waktunya dan berusahalah sholat tahajjud
3. Kurangilah waktu tidur dan perbanyak membaca Alquran
4. Perhatikanlah sungguh-sungguh janjimu
5. Berinfaklah kepada faqir miskin
6. Hindarilah tempat-tempat maksiat
7. Hindarilah rempat-tempat pesta pora dan janganlah mengadakannya
8. Jangan banyak berbicara dan seringlah berdoa, khususnya pada hari Selasa
9. Berpakaian secara sederhana
10. Berolahragalah (senam, lari jarak jauh, mendaki gunung dll)
11. Banyak-banyaklah menelaah berbagai buku
12. Belajrlah ilmu teknik yang dibutuhkan banyak negara Ilam
13. Belajarlah ilmu tajwid dan bahasa Arab, serta pahamilah
14. Lupakanlah pekerjaan-pekerjaan baikmu dan ingatlah dosa-dosamu yang lalu
15. Pandanglah fakir miskin dari segi material dan ulama dari segi spiritual
16. Ikuti perkembangan umat Islam
semoga bermanfaat,, ,,,,,,,,
Wassalamualikum wr wb

--
Senyumlah, sebelum ndak bisa senyummm...


Inunk - Inung - Inoenk – Jenoong - Nur Janatul Fajriyah
021-92525007
************ ********* ********* ********* ********

--
Nurlaela
Legal&Compliance
PT. Telekomunikasi Indonesia tbk,
Divisi Carrier&Interconnection service
Menara Jamsostek Lt.11
Jl. Gatot Subroto Kav.38 Jakarta Selatan

Kamis, 14 Agustus 2008

Beberapa Hal Seputar Keikhlasan

Ngomong2 ikhlas jadi teringat perkataan “Ilmu Ikhlas” di film Kiamat Sudah Dekat ya, hehe. Seriously, urgensi keikhlasan sangat penting karena dengan ikhlas amalan diterima, karena itu sebaiknya bersungguh2 untuk mempelajari dan mengamalkan ‘ilmu ikhlas’ ini. Tulisan ini banyak dikutip berdasarkan buku tulisan DR Yusuf Qardhawi dengan judul Niat dan Ikhlas.

Ikhlas artinya meluruskan niat untuk beramal karena Allah dan mengharap ridha Allah serta balasan dari-Nya, beranjak dari surat 7:29 dan 39:2. Ikhlas bisa juga diartikan melakukan amalan untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah. Sebagai ilustrasi untuk menjelaskannya, kita mengenal ungkapan cari muka, contoh kalimat; “Si A mencari muka kepada bosnya di kantor” misalnya, sebagai suatu bahasa kiasan, maka ikhlas adalah mengharapkan wajah Allah, yang maksudnya adalah melakukan perbuatan mengharap simpati dan ridha Allah.

Niat bisa lebih mudah diset menjadi ikhlas bila melakukan ibadah seperti puasa atau shalat tahajjud, dimana orang lain ga ada yang tahu dan ibadah dilakukan langsung mencari keridhaan-Nya. Sedikit complicated kalau berhubungan dengan muammalah/interaksi langsung sesama manuasia, dimana ada kemungkinan untuk riya, yang mana ini mesti dihindari. Maka perlu diperhatikan antara niat, berbuat baik dan mengharapkan balasan dr amalan. Menempatkan kesenangan di hati muslim sangatlah dianjurkan, sesuai hadits “Amal perbuatan yang disukai Allah sesudah yang fardhu/wajib ialah memasukkan kesenangan ke dalam hati seorang muslim (HR Atthabrani). Maka jangan remehkan amalan2 ringan seperti senyum, tegur-sapa, dll. Sedangkan mengharap suatu balasan hanyalah dari Allah (26:127), sebab mengharap balasan dari makhluk, menurut Qardhawi akan menimbulkan rasa lelah/frustasi, capek deh, hehe. Maka dengan berbuat baik serta tidak mengharap balasan dari orang tsb, sudah mengapplikasikan kebaikan dan rahmat bagi sekitar.

Niat yang lurus searah dengan pengharapan sukses di akhirat. Salah kaprahnya segelintir orang, tentu bukan termasuk pembaca :), mereka bilang “Kita ga boleh mengharap syurga, itu syirik” katanya. Maka hendaklah mesti jelas bahwa tidak ada pertentangan antara menginginkan keridhaan Allah dan menginginkan akhirat (masuk syurga, jauh dari neraka). Bila seorang sukses di akhirat berarti mendapat pahala dan keridhaan Allah, mendapatkan apa yang ada disisi-Nya. Nabi SAW pun dalam banyak kesempatan mengajarkan doa2 berisikan pengharapan syurga (contoh doa; rabbana atina fiddunya hasanah wa filakhirati hasanah, waqinna azabannar, dan doa2 lain), begitu juga yang didapat di banyak tempat di Qur’an, karena syurga merupakan tempat penuh dengan nikmat dan keridhaan Allah Swt.

Bagaimana bila sewaktu beribadah, sedang shalat atau baca qur’an umpamanya, niat ikhlas didapati bercampur dengan niat lainnya? Dimana rasa keikhlasan juga dibarengi dengan perasaan show-off, riya, dll. Dalam hal ini Qardhawi menukil landasan daripada pendapat Imam Al-Ghazaly dalam bukunya Al-Ihya; Jika berhimpun bersama, pasti keduanya akan saling menyingkirkan. Bila kekuatan pendorong, riya lebih dominan, maka amalan tidak mendatangkan pahala, jika taqarrub/keikhlasan lebih dominan, maka dia mendapat pahala sesuai dengan kadar keikhlasannya. Poinnya adalah; kudu terus berusaha memurnikan tujuan dengan benar. Jika melakukan amal dengan ikhlas, tiba2 muncul riya, maka mesti berusaha menghilangkannya Menurut Hasan Basri (seorang ulama) pahala tidak gugur bila tiba2 datang niat riya, tetapi mesti menghilangkannya dan adalah bagus untuk memperbarui niat. Mudah2an kita termasuk yang berusaha menjaga keikhlasan dan bisa meningkatkan kualitas ibadah, Amiin.

Dalam aspek kehidupan dunianya, adalah wajar seseorang mencari harta untuk memenuhi kebutuhannya, berkeluarga dsb, namun semua itu mesti dihubungkan dengan ibadah, kesyukuran dan sarana untuk dekat kepada Allah. Bila demikian maka seseorang mengapplikasikan hubungan baik kepada Rabbnya dalam bingkai ibadah dalam seluruh bidang kehidupannya (6:162).

Manfaat ikhlas banyak sekali, saya cantumkan aja poin2nya di buku itu, silakan dijelaskan masing2 :). Selain tentu saja yg paling utama adalah diterimanya amal, manfaat ikhlas antara lain: ketenangan jiwa, kekuatan ruhani, giat dan cenderung pada ibadah, beramal secara berkelanjutan, mendapat pertolongan dan rahmat Allah, suasana aman dan terkendali dalam masyarakat, dsb.


Referensi:

Niat dan Ikhlas, oleh Yusuf Al-Qardhawy, dicetak Pustaka Al-Kautsar (1996)

Pencantuman tulisan dalam blog ini adalah permintaan dari Muhammad Farizi (dikirim via email)

Yang Paling Penting; Prinsip2 Aqidah

Tulisan adalah kiriman dari M. Farizi Agamsyah, yang dikirim melalui milis alumni fossi fh unila, berikut, semoga bisa membawa manfaat.

Ba'da tahmid washalawat,

Tulisan tentang aqidah ini banyak diambil dari sumber buku Prinsip2
Aqidah Ahli Sunnah Wal Jama'ah oleh Dr Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan,
dengan beberapa penambahan referensi. Aqidah adalah ilmu terpenting
dalam Islam dikarenakan aqidah adalah dasar pondasi daripada ajaran
Islam dengan dalil2 yang jelas dari sumber yang diyakini, yaitu qur'an
dan hadits shahih. Dengan pemahaman aqidah yang benar, seseorang akan
berhasil di akhirat karena mentauhidkan Allah dan tidak terpengaruh
oleh paham2 menyimpang seperti;
- Murji'ah/Liberal; dengan slogan semua agama sama dan menuju islam
yang membebas2kan :)
- Rafidhah: Yang tidak mengakui khulafaurrasyiddin dan para sahabat,
juga membolehkan kawin secara kontrak tanpa saksi dan wali (mut'ah)
- Khawarij; Kelompok/paham yang gampang mengkafirkan muslimin
- Inkarusunnah; Paham yang mengingkari hadits2
Dimulai dari definisi Aqidah yaitu: Keimanan yang teguh dan pasti
kepada Allah dengan bertauhid dan taat pada-Nya, beriman kepada
malaikat2, rasul2, kitab2, hari akhir dan takdir. Aqidah mencakup
beriman kepada apa2 yang sudah shahih menjadi prinsip2 agama
(ushuluddin) dan apa2 yang menjadi ijma' (kesepakatan) ulama salaf
(terdahulu). Aqidah juga membenarkan berita2 ilmiah maupun perintah2
amalan yang ditetapkan menurut qur'an dan hadits. (definisi diambil
dari buku Syarah Aqidah Ahlusunnah waljama'ah oleh Ustadz Yazid
Jawas). Dari definisi ini, kita lihat bahwa aqidah ahlusunnah wal
jama'ah sangat berhubungan dengan enam rukun iman, yang akan
dijelaskan dengan poin2 rukun keimanan sbb, lebih detailnya silakan
membaca buku2 berkenaan :);
1. Allah SWT
Pertama sebuah simpel question dulu, dimanakah Allah? Jawabannya Allah
SWT berada di langit tertinggi, dan bersemayam diatas Arsy
(singgasana) , berdasarkan yang diberitakan di surat 7:54, 10:3, dll,
sesuai dengan sifat-Nya yang Maha Tinggi dan Maha Suci. Beriman kepada
Allah, Tuhan Pemelihara semesta alam, merupakan sentral dari ajaran
Islam dan semua para Nabi menyeru manusia untuk mentauhidkan
(mengesakan) Allah (16:36). Jenis2 tauhid dikategorikan menjadi;
A. Tauhid Rububiyyah
- Merupakan fitrah seluruh manusia, untuk meyakini adanya Pencipta dan
Penguasa alam, bahkan atheis juga, cuma ga mau ngaku :), buktinya
manusia akan ingat Tuhan sewaktu menghadapi bahaya (29:65).
B. Tauhid uluhiyyah
- Ini adalah tauhid terpenting, dimana Allah sebagai Pencipta dan
Pemelihara alam itu diesakan dalam penyembahan
- Tidak meminta tolong jin termasuk dalam applikasi tauhid uluhiyyah.
Banyak mistis dan perdukunan di sekitar seperti; terawang, pawang
hujan, Roro Kidul, susuk pemikat, dll. Yang sebagian besarnya bohong
belaka, ataupun dukun/para (tidak) normal itu melakukan penyembahan
kepada syaithan (jin kafir) dengan ritual2 tertentu, sedangkan kita
ketahui bahwa syaithan berusaha menjadikan manusia syirik
(menyekutukan Allah) dan menyesatkan manusia (15:39), juga syaithan
menimbulkan fitnah dan permusuhan. Yang islam ajarkan mengenai ini
adalah; berdo'a, melakukan usaha2 yang diridhai, dengan hati
bertawakal (bergantung) kepada Allah saja. Maka dengan ini seorang
mu'min percaya kepada kekuasaan Yang Maha Kuasa.

C. Tauhid asma' washifat
- Adalah Nama2 Allah dan sifat2-Nya sesuai dengan Keagungan dan
Kemuliannya, yang banyak terdapat di Al-qur'an
- Menurut sunnah, dianjurkan berdoa dengan mengucap nama2 Allah, misal
Ya Rahman, Ya Razzaq (Yang Maha Pemberi), dll, untuk menambah sungguh2
dan kesannya doa
2. Malaikat
- Makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya yang selalu tunduk dan
taat kepada Allah
- Malaikat2 menyayangi dan meminta keampunan bagi orang beriman (33:43)
3. Rasul2
- Beriman pada para Rasul berawal dari Adam Alaihisalam sampai
Muhammad SAW
- Rasul dan Nabi ada yang diberitakan ada yang tidak, menurut hadits,
jumlah para nabi ada 124 ribu orang, dari jumlah itu ada 315 Rasul
(H.R Ahmad dari sahabat Abu Dzar)
- Bahwa Muhammad SAW adalah rasul terakhir, kita mencintai Mencintai
Rasulullah SAW dan ittiba' (ikut) pada petunjuknya (4:80)
4. Kitab2
- Alqur'an sebagai mu'jizat terbesar, tanpa ada kitab suci tandingan
- Mengimani kitab2 yang diturunkan kepada para Nabi. Seperti Zabur,
Taurat, Injil, yaitu kitab2 dulu yang belum dimodifikasi.
5. Hari Kiamat
- Sekurang2nya ada 4 fase yaitu; Yaumul Kiyamah (hancurnya dunia),
Yaumul Ba'ts (hari dibangkitkan) , Yaumul Mahsyar (dikupulkan di
padang Mahsyar), Syurga & Neraka (setelah melalui proses
penimbangan/ hisab, yang berat timbangan baiknya masuk syurga,
begitupun sebaliknya, sebagaimana tertera di surat al-qari'ah), semoga
kita termasuk yang berat amal kebaikannya, amiin.
- Syurga dan neraka ada nama2 dan tingkatan2nya, seperti syurga;
Firdaus, Adn, Na'im, sedangkan neraka; saqar, hawiyah, jahim, dll.
- Salah satu manfaat dari beriman kepada hari akhir adalah dia bisa
mengurangi bahkan menghilangkan rasa sedih dan kecewa, karena orang
beriman yakin akan janji2 Allah dan pahala balasan utama ada disana.
6. Qadha & Qadar (Takdir)
- Seorang mu'min yakin bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu dan
dengan kebijaksanaan dan ilmu-Nya Dia menetapkan takdir. Ibnul Hajar
Al-Asqalani menjelaskan dalam Fathul Bari' tentang Qadha dan Qadar
sbb; Qadha adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman
azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian
dari ketentuan tersebut. Dalam hal ini manusia mesti berusaha, tawakal
dan ridha dengan takdir Allah SWT.
Yang termasuk pinsip2 aqidah juga antara lain:
- Meyakini bahwa Iman adalah gabungan dari keyakinan, perkataan dan
perbuatan
- Tidak gampang kafir-mengkafirkan muslimin
- Mencintai Nabi SAW, keluarganya dan para sahabatnya
- Berusaha merujuk dan ikuti Qur'an & sunnah/hadits
Sebagai penutup, mudah2an ini tidak dirasa pendiktean, melainkan
sebuah sharing :), dan juga mudah2an berguna kepada saya pribadi dan
juga kepada yang membaca, lebih dan kurang mohon dimaafkan, semoga
Allah mengkaruniakan kita hal2 sbb; bagi kita diampuni kesalahan dan
dosa2, diterima iman dan amalan, dijauhkan dari azab dan dapat masuk
ke syurga-Nya,

Amiin Ya Rabbal `alamin.

August 14 2007 in Religion |

Rabu, 06 Agustus 2008

foto lama tapi baru

HARI INI GAK ADA CERITA
JADI LIAT KOLEKSI FOTO AJA YAAAA......






Template by:
Free Blog Templates